Evaluasi Kurikulum Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya – Program Bantuan Akselerasi Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi Yang Mendukung Konsep Kampus Merdeka Mandiri Tahun 2024
Evaluasi Kurikulum Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada tanggal 22 Juni 2024 merupakan momentum penting bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk meninjau dan menyempurnakan kurikulum yang ada. Acara Focus Group Discussion (FGD) ini dihadiri oleh berbagai pihak stakeholder, termasuk pimpinan fakultas, dosen, alumni, mitra kerja, dan mahasiswa, yang secara bersama-sama berusaha untuk mengadaptasi kurikulum agar lebih responsif terhadap tuntutan zaman dan perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan.
Pada awal kegiatan, suasana di Ruang Rapat Fakultas disemarakkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan doa bersama, mencerminkan semangat nasionalisme serta nilai-nilai keagamaan yang menjadi bagian integral dari budaya akademis Universitas Wijaya Kusuma. Dr. Kaswadi, M.Hum, sebagai dekan fakultas, menyampaikan sambutan yang menekankan pentingnya evaluasi terus-menerus terhadap kurikulum guna meningkatkan mutu pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Moderator Reza Syehma Bahtiar memandu sesi inti FGD dengan lancar, di mana Ketua Program Studi PGSD, Desi Eka Pratiwi, S.Pd., M.Pd., mempresentasikan draft kurikulum yang sedang berlaku. Draft ini mencakup total 148 SKS, dengan 136 SKS merupakan mata kuliah wajib dan 12 SKS merupakan mata kuliah pilihan, memberikan gambaran komprehensif tentang struktur dan komposisi kurikulum yang ada.
Dalam sesi tanya jawab, Dr. Kaswadi mengemukakan beberapa saran penting. Salah satunya adalah usulan untuk menyederhanakan proses penulisan skripsi mahasiswa PGSD dengan menetapkan waktu penulisan hanya di semester 7, bukan terbagi antara semester 7 dan 8. Dr. Kaswadi juga mengajukan pertanyaan mengenai kebutuhan untuk menambah kolom khusus dalam kurikulum terkait dengan mata kuliah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), seperti magang pendidikan yang direncanakan di semester 6. Diskusi ini memberikan wawasan mendalam mengenai pandangan dan pemikiran dekan terhadap perubahan yang dibutuhkan dalam struktur kurikulum PGSD.
Dosen Friendha Yuanta, S.Pd., M.Pd., turut memberikan sumbangsih dengan mengusulkan pertukaran jadwal mata kuliah, di mana mata kuliah metodologi penelitian yang saat ini dijadwalkan di semester 5 dengan total 24 SKS dapat ditukar dengan mata kuliah seni yang direncanakan di semester 6 dengan total 18 SKS. Usulan ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan beban belajar mahasiswa sepanjang semester dan memperkaya pengalaman akademik mereka dalam bidang yang berbeda.
Lailatul Chasanah, S.Pd., alumni yang mewakili dari SDN Putat Jaya 1 Surabaya, mengapresiasi upaya untuk memperbarui kurikulum dengan menghilangkan pembelajaran tematik dan menggantinya dengan pendidikan yang lebih terfokus, seperti Pendidikan Pancasila. Lailatul juga menyoroti pentingnya penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS serta mendesak penambahan mata kuliah yang fokus pada pengembangan pribadi mahasiswa (P5).
Buyung Amka Rendra, S.Pd., dari SDN Dukuh Kupang V Surabaya, sebagai mitra kerja, memberikan masukan agar literasi numerasi menjadi mata kuliah wajib dalam kurikulum PGSD. Usulannya didukung dengan penekanan pada pentingnya menyiapkan calon guru SD dengan keterampilan dasar numerasi yang kuat untuk memenuhi tuntutan kurikulum yang modern.
Intan Febrianti Putri, mahasiswa yang berpartisipasi dalam FGD, memberikan perspektif tambahan dengan menyatakan bahwa mata kuliah Pendidikan Multikultural yang ditawarkan di semester 7 sudah sesuai dengan kebutuhan program seperti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), yang merupakan inisiatif nasional untuk meningkatkan kemampuan interkultural mahasiswa.
Setelah diskusi yang mendalam, Desi Eka Pratiwi, S.Pd., M.Pd., sebagai Ketua Program Studi PGSD, mengambil kesimpulan dari FGD dengan mengidentifikasi berbagai perbaikan yang perlu dilakukan dalam kurikulum PGSD. Langkah-langkah konkret termasuk rencana untuk menyesuaikan struktur penulisan skripsi, menambahkan kolom MBKM untuk memfasilitasi pengelolaan mata kuliah Merdeka Belajar, serta pertimbangan untuk menukar jadwal mata kuliah metodologi penelitian dan seni.
Rapat FGD ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat untuk evaluasi mendalam terhadap kurikulum PGSD di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Dengan mengintegrasikan berbagai masukan dari stakeholder utama seperti dekan, dosen, alumni, mitra kerja, dan mahasiswa, upaya pengembangan kurikulum ini bertujuan untuk memastikan bahwa PGSD dapat meluluskan calon guru SD yang tidak hanya memiliki kualitas akademik yang tinggi tetapi juga mampu menanggapi tuntutan pendidikan yang semakin kompleks dan dinamis. Harapannya, perbaikan ini akan memberikan dampak positif bagi kualitas pendidikan di tingkat dasar serta relevansi kurikulum terhadap kebutuhan masyarakat dan industri pendidikan saat ini dan masa depan.